Saturday, April 27, 2013

Book Review: The Casual Vacancy by J.K. Rowling

Judul: The Casual Vacancy (Perebutan Kursi Kosong)
Pengarang: J.K. Rowling
Penerbit: Qanita
Tahun Terbit: 2012
Halaman: 593
Harga: Rp 159.000 (disc spesial April 30% di Togamas)
Rating: ★★★★★

Sinopsis:

Ketika Barry Fairbrother meninggal di usianya yang baru awal empat puluhan, penduduk kota Pagford sangat terkejut. Dari luar, Pagford terlihat seperti kota kecil yang damai khas Inggris, dengan Alun-alun, jalanan berbatu, dan biara kuno. Tetapi, di balik wajah nan indah itu, tersembunyi perang yang berkecamuk. Si kaya melawan si miskin, remaja melawan orangtua, istri melawan suami, guru melawan murid... Pagford tak seindah yang dilihat dari luar. Dan kursi kosong yang ditinggalkan Barry di jajaran Dewan Kota menjadi pemicu perang terdahsyat yang pernah terjadi di kota kecil itu. Siapakah yang akan menang dalam pemilihan anggota dewan yang dikotori oleh nafsu, penipuan, dan pengungkapan rahasia-rahasia tak terduga ini?

Review:
Aroma kertas, yang mengingatkan saya pada tumpukan buku Harry Potter, semakin menambah semangat untuk segera menyelesaikan buku ini. Alasan saya membelinya karena saya termasuk salah satu penggemar dari J.K. Rowling dan sama seperti alasan pembaca lain di hampir seluruh dunia, saya sangat penasaran dengan karya Rowling yang sangat jauh dari Harry Potter. Ya, saya sangat sadar dengan tulisan bacaan untuk dewasa di cover belakangnya, namun hal itu tidak menyurutkan niat saya untuk tahu lebih jauh tentang keadaan kacau setelah kematian Barry Fairbrother.

Thursday, April 18, 2013

Book Review: The Agony of Alice (Alice #1) by Phyllis Reynolds Naylor

Judul: The Agony of Alice (Kasihan deh Alice!)
Pengarang: Phyllis Reynolds Naylor
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2005
Halaman: 134
Harga: Rp 20.000
Rating: ★★★


Alice tumbuh tanpa asuhan seorang ibu. Dia tinggal bersama ayahnya, seorang manager di toko musik, dan kakaknya, Lester. Suatu hari dia sedang membereskan barang-barangnya sebelum pindah ke Silver Spring. Dia mengingat semua hal bodoh yang dia lakukan semasa TK: menulis puisi untuk seorang pengantar susu dan mencium tarzan. Alice tidak mau kejadian bodoh seperti itu terulang lagi.

Namun ternyata keberuntungan tidak berpihak padanya. Dia sangat ingin masuk ke kelas Ms Cole dan menjadikannya ibu angkat, tapi dia malah ditempatkan di kelas Mrs. Plotkin yang cara jalannya seperti bebek. Alice mengerahkan segala cara untuk bisa dipindahkan ke kelas Ms Cole. Dia meniru setiap kata yang diucapkan Mrs. Plotkin sehingga dia dianggap aneh. Dia memakai parfum ciamik yang membuat teman-teman sekelasnya mual.

Alice juga mendapat masalah dengan Pamela, teman sekelasnya. Alice merasa Pamela berusaha merebut semua yang dia inginkan. Pamela sengaja menginjak kaki Alice saat pertunjukan berlangsung dan Alice terpaksa menjambak rambut Pamela dengan beratus pasang mata ke arah mereka.

"Kadang-kadang aku khawatir aku sama sekali tidak tumbuh dewasa.
Kadang-kadang kupikir aku malah mundur."

Akankah Alice berhasil pindah kelas? Apa Alice akan membenci Mrs. Plotkin sepanjang tahun? Apa motif Pamela untuk merebut keinginannya?

Buku ini sudah menjadi bacaan wajib saya saat di bangku SMP. Bacaannya sangat ringan dan banyak pelajaran yang saya dapat untuk menjadi seorang remaja yang baik. Buku ini ditulis dari sudut pandang Alice dan saya bisa merasakan keterkaitan batin dengannya.

Di Amerika, buku series ini masih terus diterbitkan hingga 25 judul. Daftar lengkapnya bisa dilihat disini.  Sayang sekali Gramedia hanya menerbitkan 13 judul buku dan itu pun banyak judul yang dilewati. Dari 13 judul itu, saya lagi hunting buku ke-11 (Simply Alice) dan ke-12 (Patiently Alice). Sudah cari di semua toko buku online hingga kerangjang sale di Gramedia tapi belum ketemu juga. Kalau ada yang punya dan berniat menjual, silahkan ditawarkan ke sini ya ;)

Thursday, April 11, 2013

Book Review: (Supernatural) John Winchester's Journal by Alex Irvine

Judul: Supernatural: John Winchester's Journal
Pengarang: Alex Irvine
Penerbit: PT Elex Media Computindo
Tahun Terbit: 2011
Halaman: 287
Harga: Rp 69.800
Rating: ★★


John Winchester harus bertahan seorang diri untuk mencari pembunuh istrinya dan menjaga kedua putranya yang saat itu masih belum mencapai usia lima tahun. Malam itu, setelah dia menemukan istrinya tergantung di langit-langit kamar, rumah beserta isinya hangus terbakar tanpa sisa. Dia menyesal tidak pernah membaca buku harian Mary karena ada kemungkinan penyebab kematiannya ada di dalam buku itu. John pun memutuskan untuk menulis jurnalnya sendiri.

Pria yang pernah menjadi tentara ini terpaksa melakukan perjalanan panjang untuk mengorek informasi tentang iblis (yang diduga sebagai sebab kematian Mary) dan untuk menjaga keselamatan anaknya. John menuliskan banyak sekali informasi tentang legenda dan cara pembasmian iblis dalam jurnalnya. Jurnal itu pun tidak luput dari tulisan tentang perkembang Dean dan Sam yang beranjak dewasa. Dean tumbuh sebagai seorang lelaki yang tanggap dan keras. Sejak kecil dia sudah dibebani tugas untuk menjaga adiknya yang empat tahun lebih muda. Dean pernah melihat ayahnya membunuh seorang shapeshifter saat usianya sangat muda. Sejak itu dia tidak pernah takut untuk menembakkan peluru kepada apapun yang dianggap mengancam keselamatan keluarganya.

Berbeda dengan Dean, Sam Winchester yang saat itu masih bayi ketika ibunya meninggal, bersikeras untuk mendapatkan hidup normal. Dia harus membangkang sang ayah ketika dia harus belajar memanah saat pertandingan sepak bola sekolahnya sedang berlangsung. Sam tumbuh sebagai lelaki pendiam dan lebih suka berkutik dengan komputernya. Hal ini tentu sangat membantu John untuk mengurus kartu kredit.

Apakah John akhirnya bisa menemukan pembunuh istrinya? Dan mengapa Sam selalu menjadi incaran para iblis? Apakah Sam akan mengikuti 'bisnis' keluarganya?

Buku ini adalah buku adaptasi tv yang pertama saya baca. Saya adalah penggemar serial tv Supernatural yang sekarang sudah tidak ditayangkan di tv lokal. Saat teman saya membaca buku Supernatural yang berjudul 'War of the Sons', saya pun tertarik untuk membacanya. Saya pun memutuskan untuk memulai dari 'John Winchester's Journal'.

Buku ini mencakup banyak informasi tentang dunia hitam (legenda, tahayul, doa, dll) dan juga pengalaman-pengalaman pribadi John Winchester. Menurut saya, buku ini lebih tepat disebut sebagai guidance book saat Anda menonton serial tv-nya. Jika Anda bukan penikmat Supernatural, tidak saya sarankan untuk membaca buku ini karena bobot catatan dan pengalamannya berbanding cukup jauh. John Winchester termasuk sangat detil dalam menggambarkan makhluk-makhluk yang dia temui dan menjabarkan cara untuk membasmi bermacam-macam makhluk. Namun jika Anda ingin mengetahui legenda mistis orang Amerika, buku ini patut untuk dicoba.