Wednesday, August 21, 2013

The Last Secret

Judul: The Last Secret
Pengarang: Lynn Sholes dan Joe Moore
Penerjemah: Istiani Prajoko
Penerbit: Serambi
Tahun Terbit: 2012
Tebal: 516 Halaman
Harga: Rp 59.000


Wabah bunuh diri
merebak di seluruh dunia

Sebuah tablet kristal ditemukan di tengah reruntuhan peradaban kuno di dekat Machu Picchu, Peru. Di permukaannya, tertera kode dan simbol yang diyakini dapat mengungkap rahasia yang dapat menyelamatkan seluruh umat manusia dari malapetaka besar seperti Banjir Besar yang pernah terjadi pada masa Nabi Nuh. Tablet yang sama ditemukan di reruntuhan peradaban Anasazi di New Mexico. Namun, sebelum kode-kode tersebut sempat diterjemahkan, tablet itu dimusnahkan oleh sebuah kuasa kegelapan yang misterius.

Diyakini, ada dua belas tablet kristal yang diberikan Tuhan kepada pemimpin-pemimpin spiritual peradaban kuno. Namun, hampir semuanya telah dimusnahkan oleh mereka yang tak ingin rahasia dalam tablet itu diketahui manusia. Hanya ada satu tablet tersisa yang keberadaannya masih menjadi misteri.

Dan hanya ada satu orang yang dapat memecahkan petunjuk serta menguak sandi rahasia itu untuk mengungkapkan kepada dunia--Cotten Stone, seorang jurnalis brilian sekaligus putri sang Malaikat Jatuh. Berlomba-lomba dengan para Nefilim yang dipimpin oleh sang Iblis, ia harus menemukan tablet kristal tersebut dan menguraikan rahasia terakhir sebelum bala tentara kegelapan itu merasuki lebih banyak manusia dan merenggut jiwa mereka.

Jangan sampai kunang-kunang mendekatimu!

Ulasan:

Butuh waktu yang cukup lama sampai akhirnya aku berhasil menyelesaikan buku yang ternyata merupakan judul ke-2 dari Misteri Cotten Stone ini. Tidak ada keterangan atau petunjuk apapun bahwa buku ini berseri. Setelah aku telusuri, ternyata buku pertama yang berjudul "The Grail Conspirasi" sudah diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerbit yang berbeda. Sebelum membaca buku ini, aku terlebih dahulu mampir Goodreads untuk membaca ulasan-ulasan di sana. Ternyata kebanyakan dari mereka pun tidak tahu jika buku ini merupakan jilid kedua.

English Version
Sampul yang digunakan untuk versi terjemahan tidak berbeda jauh dari versi aslinya. Kesan gelap dan misterius tergambarkan dengan baik. Namun sayang sekali, pembukaan cerita tidak sebagus sampulnya. Aku harus mengerutkan dahi, mencari tempat membaca yang benar-benar sepi, dan sering sekali mengulang beberapa paragraf hanya untuk memahami apa sebenarnya maksud dari kalimat-kalimat itu. Ditambah lagi dengan seringnya penulis berpindah ke sudut pandang tokoh lain. Mungkin penulis ingin memberikan kesan yang misterius, ingin membuat pembaca terus merasa penasaran. Tapi apa gunanya jika bab sebelumnya saja belum benar-benar dimengerti?

Versi terjemahan buku #1
Banyak sekali istilah di sini. Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya, Lucifer itu benar ada dalam sebuah kitab agama atau hanya mitos seperti Hades dan kawan-kawannya? Buku ini mengisahkan tentang Cotten Stone yang separuh malaikat dan separuh manusia, hampir mirip seperti Percy Jackson. Anak-anak campuran seperti ini pasti jadi tokoh utama, punya kemampuan unik, dan pastinya jadi incaran para penjahat. Inti ceritanya sih seperti itu.

Untunglah meski belum baca buku pertama, buku ini seperti berdiri sendiri. Sempat diungkit kisah di judul sebelumnya, tapi selalu ada penjelasan singkat sehingga pembaca sepertiku ini tetap nyambung. Semakin ke tengah ceritanya semakin menarik. Sudah mulai sedikit penjelasan dan istilah-istilah ilmiah itu. Pembaca dibawa mengikuti perjalan Cotten bersama pengawal-pengawal barunya yang mencari sisa tablet kristal. Kisah cinta Cotten sama John rasanya polos sekali. Bisa dimaklumi karena Cotten jatuh cinta kepada seorang Uskup Agung : ) Oh ya, meski tidak romantis, tapi ada beberapa adegan seronok yang membuat buku ini seharusnya diberi label DEWASA. Astaga. Benar-benar kacau. Bahkan meski aku sudah dibilang dewasa, aku lebih suka untuk skip saja.

Cleopatra's Needle, London: Lokasi pertarungan terakhir
Beberapa halaman terakhir membuatku makin berdebar. Bagaimana tidak? Tablet kristalnya belum ketemu tapi bukunya sudah mau habis saja. Bahkan sang Iblis pun tidak menunjukkan tanda-tanda kekalahan. Tapi aku bersyukur sudah mau bersabar menghadapi halaman-halaman awal buku ini. Terbayar deh dengan sensasi di akhir buku ; )

Tentang Penulis

LYNN SHOLES adalah lulusan East Carolina University, Amerika Serikat. Ia mengajar para guru menulis di Citrus Country School di Florida Selatan. Menggunakan nama Lynn Armistead McKee, ia telah menulis enam novel sejarah berlatar Florida pada masa pra-kolombia: Touches the Stars (1992), Keeper of Dreams (1993), Woman of the Mist (1994), Walks in Stardust (1994), Spirit of the Turtlewoman (1999), dan Daughter of the Fifth Moon (2001). Ia adalah anggota Mystery Writer of America, International Thriller Writers, Florida Writers Association, Authors Guild, Sisters in Crime, dan National Council of Teachers of English.

JOE MOORE adalah lulusan University of West Florida. Ia telah berpengalaman dalam industri pertelevisian selama 25 tahun di mana ia berhasil memenangi dua kali penghargaan regional Emmy Award. Sebagai penulis lepas, ia menulis untuk Fort Lauderdale Sun-Sentinel, Tampa Tribune, dan Jacksonville Florida Union. Ia adalah anggota International Thriller Writers, Authors Guild, dan Mystery Writers of America.

0 komentar:

Post a Comment