Friday, November 1, 2013

Rencana Besar

Judul: Rencana Besar
Penulis: Tsugaeda
Penerbit: Bentang Pustaka (Mizan Group)
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 387 halaman
Harga: Rp 49.300 (di BukaBuku)
Rating: ★★★★


Makarim Ghanim bukan detektif. Dia adalah konsultan bagi pemerintah dan perusahaan-perusahaan dalam hal kepegawaian. Tak pernah dia menyangka bahwa kasus yang ditawarkan oleh teman lamanya, Agung Suditarma, menyeretnya terlalu jauh. Makarim harus bertindak sendiri karena kasus fraud UBI ini tidak boleh bocor. Ada tiga nama yang harus dia selidiki di Surabaya; Rifad Akbar (Ketua Serikat Pekerja), Amanda Suseno (Pegawai teladan yang ambisius), dan Reza Ramaditya (Pegawai cerdas yang mengalami demotivasi mendadak). Pihak internal UBI meyakini ketiga nama tersebut bertanggung jawab atas hilangnya uang perusahaan sebesar 17 milyar rupiah.


"Makarim beriman pada kalimat peringatan: Kejahatan terjadi karena ada peluang." [Halaman 85]


Diiming-iming uang muka sebesar dua milyar rupiah, Makarim memutuskan untuk mengambil cuti dari kantor yang dibangunnya, Makarim G. & Co. Dia mendapat akses penuh atas data-data ketiga orang tersangka. Dengan berkedok sebagai calon nasabah, dia mulai mendekati mereka. Memang tidak mudah memutuskan siapa yang dia yakini sebagai penanggung jawab fraud ini, tapi Makarim akhirnya memiliki jawaban.

Semudah itu kah kasus ini? Tidak!

Setelah berkemas dan siap untuk terbang kembali ke Jakarta, mantan istrinya menelpon dan menceritakan kasus serupa yang terjadi pada tahun 2006. Informasi ini menyadarkan Makarim akan hal-hal yang sebelumnya tidak dia pikirkan. Informasi ini mengubah cara pandangnya, membuatnya marah kepada Agung karena tidak sepenuhnya jujur, dan frustasi karena ada nama baru, Ayumi, yang datanya tak bisa dia temukan dimanapun. Tanpa mengulur waktu, dia menemui Reza di taman. Saat sedang berbincang dengannya, Reza ditembak, di depan mata Makarim.


"Reza sudah mati. Apa yang harus kulakukan? Apa aku siap menghadapi semua ini? Aku benar-benar seperti anak kecil tersesat yang tidak tahu harus kemana dan melakukan apa." [Halaman 183]


Makarim dalam bahaya. Tidak ada satu orang pun yang bisa menyelamatkannya. Dia tidak bisa mempercayai siapapun. Yang harus dia lakukan adalah menyelamatkan Amanda. Tapi hal itu sangat berbahaya. Seorang pria bermasker hitam terus menerus menembakkan peluru ke arahnya. Akankah Makarim selamat? Siapa yang mencoba membunuhnya? Apakah Rifad ada kaitannya dengan semua ini?

Rencana Besar mengusung masalah dengan topik perbankan. Jangan merasa sedih dulu, Tsugaeda dapat menuliskan hal-hal perbankan dengan sangat baik sehingga pembaca sepertiku, yang tidak tahu menahu soal perbankan, bisa memahaminya dengan mudah :) Dalam novel debutnya ini, Tsugaeda menulis dengan sudut pandang orang ketiga dan sebagian besar settingnya di Surabaya. Karena aku adalah orang Surabaya, aku merasa settingnya tidak terlalu kuat. Tsugaeda memang lemah sekali dalam menggambarkan suasana di sekeliling para karakter.

Terlepas dari kelemahan setting, menurutku penggambaran karakternya kuat sekali. Tidak ada karakter yang plin-plan atau sifat-sifat ABG labil lainnya yang saat ini sering muncul dalam novel karya anak negeri. Mungkin sosok Makarim sendiri, sebagai tokoh utama, jadi terkesan tidak menonjol karena ketiga karakter yang dicurigai melakukan fraud sangatlah kuat. Saat pertama kali diperkenalkan pada masing-masing karakter tersebut, pembaca dibuat percaya dengan apa yang penulis sampaikan. Tidak akan ada kecurigaan-kecurigaan yang muncul kecuali terhadap orang yang memang dari luar terlihat memiliki potensi besar untuk melakukan fraud.

Aku berani memberikan 4/5 bintang pada buku ini. Sampul bukunya cocok sekali dengan isi buku. Sampul bukunya juga sukses memberikan kesan misterius, sesuai dengan genre buku. Selain karena sampul, aku suka dengan topik yang diangkat. Topik ini tidaklah jauh dari realitas dan memberikan banyak sekali pelajaran, bagi rakyat maupun pemerintah. Tentu buku ini tidak bisa dibandingkan dengan buku-buku detektif karya penulis termasyhur, Sir Arthur Conan Doyle atau Agatha Christie, tapi buku ini memiliki keunikannya sendiri. Jaman sekarang pemuda-pemudi jarang sekali tertarik, apalagi menulis, buku dengan genre seperti ini. Two thumbs up for Tsugaeda! Aku yakin dia berpotensi besar untuk menulis buku-buku yang lebih baik lagi. You still have a long way to go, man! :)

Tentang Penulis:

Lahir di Padang, 16 Agustus 1987. Sebagian besar masa sekolahnya dilalui di Malang. Alumni Universitas Indonesia. Penyuka cerita-cerita drama kriminal dan thriller psikologis.

More info:
[ tsugaeda@gmail.com ] [ Twitter ] [ Facebook ] [ Blog ] [ Goodreads ]

6 komentar:

  1. kebawa tegang ngebaca reviewnya :D
    waktu itu ngeliat di tokbuk tertarik sama judul dan covernya, tetapi giliran dibaca sinopsisnya eh begitu, jujur kurang tertarik sih dengan pembunuhan :( tapi setelah baca review ini setidaknya aku tahu apa isi buku itu. Kukira ini buku terjemahan karena namanya kayak orang Jepang hahhaha eh ternyata orang Indonesia :p

    thanks for review, Kak, sangat bermanfaat sebelum membeli buku :D

    ReplyDelete
  2. Sekarang cukup banyak penulis Indonesia menulis konspirasi ya. Ada juga yang Koin Terakhir. Tapi saya belum baca kedua buku yang diterbitkan oleh Bentang ini. Beberapa catatan menganggap Koin Terakhir bagus. Awalnya sama dengan Nyi Pede ketika saya melihat buku ini di toko buku saya mengganggap ini karya orang jepang. Maklumnya namanya ya gitu, sama dengan Tasaro yang dulu dianggap orang Jepang. keren resensinya, bermanfaat, bikin saya tambah penasaran :)

    ReplyDelete
  3. Wah, terima kasih untuk reviewnya. Dari dulu pengin baca buku ini, tapi kayaknya agak-agak mirip The Girl With The Dragon Tattoo. Bedanya, di TGWTDT tokohnya jurnalis. Dia dibayar besar untuk nyelidikin kasus hilangnya ponakan pemilik berusahaan besar, yang kemudian membawa sang Jurnalis ke dalam kasus baru yang nggak terduga. Worth to hunt kayaknya, ya? :)

    ReplyDelete
  4. nice review, saya baru aja baca buku ini. padahal dulu belinya udah lama pas hype lomba resensi.
    meski udah telat selamat ya, reviewnya menang :)

    ReplyDelete
  5. Jiah, bakal seperti drama korea yang genre crime nih. Pasti seru. Nggak sabar pengen baca

    ReplyDelete
  6. Selalu suka sama buku genre kayak gini :)
    Udah pengin buku ini sejak lama, apalagi lihat review-review di goodreads dan review Mbak yang bilang buku ini bagus.
    Setuju banget kalo jaman sekarang jarang yang suka sama nulis genre buku kayak ini. Padahal genre seperti ini enggak kalah menarik sama genre-genre fiksi lainnya :3

    ReplyDelete